Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian semua membunuh katak karena sesungguhnya suara-suara mereka merupakan tasbih. (HR. Al-Baihaqi dari Abdullah bin ‘Amr)
Al-Imam al-Baihaqi juga meriwayatkan dari Anas bin
Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Sesungguhnya Nabi Daud menyangka bahwa tidak ada seorang pun dari
makhluk Allah yang bertasbih seutama tasbihnya. Maka Allah SWT
menurunkan seorang malaikat yang lantas duduk di mihrab Nabi Daud.
Malaikat itu berkata, "Hai Daud, fahamilah apa-apa yang disuarakan
oleh katak".
Nabi Daud lalu menyimak suara seekor katak yang bertasbih
dengan tasbih yang tak pernah dilakukan oleh beliau.
Malaikat
tersebut kemudian bertanya, "Bagiamana menurut Anda? Anda paham yang ia
ucapkan" ?
"Ya", jawab Nabi Daud.
"Apa yang ia ucapkan" ?
Nabi Daud menjawab ; Ia berkata :
YA MUSABBIHA BI KULLI LISANIN WA YA MADZKURO BI KULLI MAKANIN SUBHANAKA WA BI HAMDIKA SUBHANAL MALIKIL QUDDUS WA MUNTAHA ILMUKA".
(Maha suci engkau ya Allah, maha suci dengan segala puji dan ilmu engkau ya Allah yang tiada terbatas)
Nabi Daud berkata, "Demi Dzat yang menjadikan aku
sebagai nabinya, sungguh aku tak pernah memuji Allah seperti ini."
Diceritakan pula, suatu ketika Nabi Daud alaihis salam berkata ; “Sebenarnya aku menyucikan Allah subhanahu wa ta‘ala dengan membaca tasbih setiap malam dengan tasbih yang tidak pernah dilakukan oleh satupun makhluk Allah”.
Diceritakan pula, suatu ketika Nabi Daud alaihis salam berkata ; “Sebenarnya aku menyucikan Allah subhanahu wa ta‘ala dengan membaca tasbih setiap malam dengan tasbih yang tidak pernah dilakukan oleh satupun makhluk Allah”.
Mendengar kata itu, seekor katak menyahut dari sungai kecil di dekat rumah Nabi Daud: “Hai Daud, kamu merasa bangga dengan membaca tasbih kepada Allah. Sungguh, selama 70 tahun mulutku tak pernah kering berdzikir kepada Allah”.
Dari Abdurrahman bin
Utsman (ia berkata), “Sesungguhnya seorang tabib pernah bertanya
kepada Nabi SAW tentang katak yang ia akan jadikan obat ? Maka Nabi
SAW telah melarang tabib tersebut membunuh katak” (HR. Abu Dawud no.
3871, An Nasaa’i 7/210, Hakim 4/411, Baihaqi 9/258, hadits shahih)
Konon, sebagaimana disampaikan oleh sahabat Anas radhiyallahu anhu, ketika Nabi Ibrahim alaihis salam dibakar oleh Raja Namrud, katak membawa air di mulutnya dan menyemprotkannya pada api yang membakar Nabi Ibrahim as.
"Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus” (QS. Huud, 11:56)